Syair Gulung Yang Masih Lestari

Mahmud Mursalin
Mahmud Mursalin.

KETAPANGNEWS.COM—Kabupaten Ketapang adalah salah satu daerah yang masih menjaga lestarinya adat dan budaya, bahkan hampir diseluruh wilayah ketapang memilikinya. Satu diantara kebudayaan yang masih terus dilestarikan yakni Syair Gulung.

Dulunya, Syair Gulung hanyalah sebuah kekarangan dibacakan saat acara-acara resmi kerajaan matan tanjungpura. Seiring perkembangannya, syair gulung kini selalu hadir di acara resmi pemerintahan, acara pernikahan, ritual adat  dan lain sebagainya.

“Syair Gulung ini peninggalan para pendahulu yang harus tetap kita lestarikan. Kita patut bangga dengan kebudayaan asli daerah tanpa adanya perbedaan dengan budaya orang lain,” kata Mahmud Mursalin, salah satu tokoh pelantun syair ternama Ketapang kepada ketapangnews, Senin (18/09).

Menurut pengarang syair gulung ini, kebanyakan sekarang para generasi muda disibukkan dan disuguhkan dengan budaya negara lain yang bukan asli produk daerahnya.

Padahal di Ketapang banyak memiliki adat dan kebudayaan yang semestinya dijaga kelestariannya serta dirawat agar tak hilang ditelan kemajuan teknologi.

Terlebih lagi, kebudayaan seperti syair gulung sudah cukup banyak mengukir prestasi dan membawa nama baik Ketapang ke tingkat Provinsi bahkan nasional dalam perlombaan seni dan budaya.

“Tentu tujuan utama dari prestasi tersebut adalah untuk mengenalkan kebudayaan lokal kita kepada khalayak ramai. Serta sebagai wujud pelestarian budaya di ketapang,” jelas tokoh yang hingga kini konsisten melestarikan syair gulung.

Sementara itu, generasi penerus syair gulung, Muhammad Abrar mengharapkan Pemerintah Daerah (Pemda) melalui dinas Kebudayaan dan Pariwisata memiliki program kerja berkelanjutan guna menjaga, menghidupkan segala bentuk kebudayaan di Ketapang.

Pasalnya, fokus pembangunan daerah tidak hanya bicara insfrastruktur. Pelestarian budaya juga merupakan jati diri dari sebuah daerah. Dimana menjadi salah satu penopang pembangunan daerah guna melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang cinta akan daerahnya.

“Sehingga generasi penerus yang saat ini berjuang dirantau orang, kelak dapat kembali untuk membesarkan daerahnya sendiri,” pungkasnya.(absa)

Leave a Reply

Your email address will not be published.