KETAPANGNEWS.COM–Jakarta-Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia telah menerima surat pemberitahuan untuk aksi unjuk rasa Jumat, 4 November 2016. Sebanyak 100 ribu orang diberitahukan akan ikut dalam aksi tersebut.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar Rabu (2/11) di Mabes Polri mengatakan, surat pemberitahuan tersebut dibuat atas nama Kiai Bachtiar Nasir. Intinya masyarakat yang mendukung fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Boy menjelaskan, dalam surat pemberitahuan tersebut disebutkan sejumlah titik akan menjadi lokasi aksi unjuk rasa, di antaranya adalah Istana Negara dan Gedung DPR. Aksi unjuk rasa akan berakhir pada pukul 18.00.
“polisi akan mengawal massa mulai dari Masjid Istiqlal. Sebab, rencananya massa akan mengawali aksinya dengan salat Jumat di masjid,” jelasnya.
Sementara Kiai Bachtiar membenarkan bahwa ia telah melayangkan surat pemberitahuan ke Mabes Polri terkait aksi unjuk rasa pada Jumat (4/11).Namun,menurutnya jumlah massa 100 ribu yang ia terangkan dalam surat pemberitahuan ke Mabes Polri tersebut hanya angka minimum. Ia memperkirakan massa yang ikut dalam aksi unjuk rasa bisa mencapai 500 ribu orang.
Ia mengungkapkan,pada pagi harii,pihaknya kembali mendapat informasi dari Makassar sudah berangkat naik kapal laut sekitar 3.000 orang. Kemudian, malam kemarin dari Garut sudah berangkat 27 bus.
“Ada juga dari Kalimantan yang datang dengan bus, kapal, dan pesawat terbang,” kata Bachtiar.
Bachtiar yang juga ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) MUI itu, tidak dapat memastikan apakah aksi unjuk rasa yang akan dilaksanakan pihaknya akan berakhir pada pukul 18.00 atau tidak. Aksi unjuk rasa baru akan berakhir bila Presiden Joko Widodo bersedia menemui massa.
“Kalau Presiden tidak bersedia, kami bisa menginap,” ungkapnya.
Bachtiar menjamin aksi unjuk rasa akan berlangsung dengan damai dan tertib. Pihaknya juga tidak ingin ada kerusuhan. Massa dari sejumlah organisasi masyarakat keagamaan rencananya akan long march dari Masjid Istiqlal ke Istana Negara pada Jumat (4/11) setelah sholat Jumat. Mereka menuntut penegakan hukum terkait kasus dugaan penistaan agama yang dituduhkan kepada Ahok.
Editor : Andra
Sumber : CNN Indonesia