KETAPANGNEWS.COM-Taman Kota Ketapang terus dilakukan pembenahan guna menarik banyak pengunjung, taman tersebut ditambah beberapa fasilitas. Mulai dari tempat bermain anak hingga jalur untuk berjalan santai. Saat ini, Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Ketapang sedang menyelesaikan patung yang terbuat dari kayu.

Patung kayu yang berbentuk burung garuda tersebut memiliki ukuran yang cukup besar dan memiliki tinggi sekitar dua meter. Patung tersebut dipahat dari sebatang kayu akasia yang usianya sudah tua. DKP memilih memanfaatkan untuk seni ukir ketimbang harus memotong dan mengangkat hingga ke akarnya.

Kepala Bidang Pertamanan DKP Ketapang, Sauni mengatakan, ide untuk membuat patung ukir dari kayu tersebut muncul saat pihaknya melihat ada beberapa pohon kayu yang sudah tua. Ketimbang ditebang, pihaknya punya ide untuk dibuat patung ukir saja.

“ Lebih bermanfaat dan menambah keindahan taman,” kata Sauni,belum lama ini.

Ia menjelaskan, pemilihan bentuk patung tergantung pada ukuran kayu. Yang sedang dikerjakan saat ini adalah patung burung garuda yang cukup besar.Karena setelah dilihat-lihat, dari besaran dan bentuk pohonnya lebih cocok untuk dibuat patung burung.

Untuk menyelesaikan satu patung kayu dibutuhkan waktu sekitar satu bulan. Terlebih saat ini belum ada petugas yang memang spesialis pahat kayu. Yang mengerjakan pihaknya juga,secara bergantian. Mulai dari desain hingga memahatnya.

“Ini yang pertama kali juga di Ketapang memahat patung tanpa harus menebang kayunya. Jadi, agak rumit,” ujarnya.

Direncanakan, masih akan ada beberapa patung lagi yang akan dipahat yang letaknya di taman kota. Masih ada satu-dua pohon lagi yang rencananya akan ditebang karena sudah tua juga. Tapi untuk bentuknya masih belum dipikirkan akan dibuat patung apa.

“Masih akan melihat bentuk pohonnya juga,” katanya.

Menurutnya, dengan adanya patung dari kayu tersebut diharapkan bisa menarik minat masyarakat untuk bekunjung dan bersantai di taman kota Ketapang. Pihaknya juga mengimbau agar sama-sama menjaga sarana dan prasarana yang ada di taman.

“Jangan dirusak. Ini punya kita semua, masyarakat Ketapang. Mari kita jaga demi keindahan Ketapang,” imbaunya.(dra)