
KETAPANGNEWS.COM– PT Kayung Agro Lestari (KAL), anak usaha PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ) yang berada di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat baru-baru ini menerima kunjungan dari Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dalam kegiatan studi banding program kemandirian masyarakat yang tinggal di daerah rawan kebakaran di Desa Kuala Tolak dan Kuala Satong Kecamatan Matan Hilir Utara, Kabupaten Ketapang Rabu (21/2/24).
Dalam kunjungannya GAPKI Pusat diwakili oleh Bambang Dwi Laksono, Ketua Bidang Sustainability, Purwati Munawir Ketua GAPKI cabang Kalimantan Barat, Suto Suwahyo perwakilan GAPKI cabang Kalimantan Tengah, Putu Ghryate Aksa Yonata perwakilan GAPKI cabang Riau, serta beberapa perwakilan perusahaan perkebunan kelapa sawit lainnya.
Kegiatan studi banding dimulai dengan presentasi oleh Dadi Supriadi, selaku General Manager KAL. Dadi memaparkan berbagai kegiatan pencegahan Karhutla yang dilakukan oleh KAL, yang meliputi sistem pencegahan kebakaran, infrastruktur Integrated Fire Management (IMF), peralatan, personil dan pelatihan.
Kegiatan itupun dilanjutkan dengan kunjungan lapangan untuk melihat sistem pemantauan kebakaran dengan menggunakan teknologi satelit melalui sistem Information and Technology (IT), serta sarana dan prasarana yang ada di Posko Damkar KAL. Rombongan juga berkesempatan untuk meninjau dan mendengarkan penjelasan dari tim di lapangan terkait sistem kanal dan waduk di areal kebun sawit yang menjadi infrastruktur pencegahan dan pemadaman kebakaran di wilayah operasional KAL.
Selanjutnya rombongan berkunjung ke Desa Kuala Tolak dan Desa Kuala Satong. Di Desa Kuala Tolak, rombongan bertemu dengan Kelompok Tani Peduli Api (KTPA) yang aktif dalam pencegahan dan penanganan karhutla.
Jaslian, perwakilan KTPA Desa Kuala Tolak menyampaikan apresiasi kepada KAL atas dukungan yang telah diberikan dalam bentuk pendampingan kelompok, pelatihan, dalam pencegahan Karhutla dan kegiatan ekonomi produktif, seperti budidaya nanas. Program ini telah membantu KTPA memitigasi karhutla dan mencapai peningkatan ekonomi masyarakat melalui penjualan produk olahan nanas, seperti sirup dan dodol nanas.
Sekretaris Desa Kuala Tolak Leo Chandra yang hadir mewakili Kepala Desa Kuala Tolak turut mengapresiasi KAL yang mendukung KTPA baik dalam hal pengadaan sarpas, pelatihan penanganan karhutla hingga kegiatan ekonomi dengan pemanfaatan areal yang rawan terbakar di Desa Kuala Tolak.
Leo berharap kolaborasi tersebut dapat terus ditingkatkan, khususnya dalam hal penanganan Karhutla di wilayah Desa Kuala Tolak.
Dalam pertemuan dengan Kelompok Tani Jeruk Satong Makmur di Dusun Sempurna, Desa Kuala Satong, Abdul Hajar, mewakili Kepala Desa Kuala Satong, mengapresiasi KAL atas pembinaan dan pendampingan terhadap Kelompok Tani Jeruk di Desa Kuala Satong, yang dilakukan bersama Tropenbos Indonesia.
Turut hadir pada kunjungan tersebut perwakilan Tropenbos Indonesia dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kecamatan Matan Hilir Utara sebagai pendamping kelompok dalam teknis budidaya.
Bambang Dwi Laksono menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan anggota GAPKI tentang upaya yang dilakukan perusahaan dan masyarakat sekitar dalam memitigasi dan menangani Karhutla. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada manajemen KAL yang telah berkenan memfasilitasi kegiatan ini.
Sementara itu, Dadi, General Manager KAL, menegaskan komitmen KAL dalam pencegahan Karhutla, baik di areal perkebunan inti dan mitra, melalui berbagai upaya seperti pembangunan infrastruktur, perlengkapan pemadam kebakaran, dan pendampingan KTPA. Dirinya juga mendorong KTPA dan kelompok tani lainnya untuk memanfaatkan areal rawan terbakar dengan program peningkatan ekonomi, seperti budidaya nanas dan jeruk.(Jay).
Tentang ANJ:
ANJ merupakan perusahaan induk yang terlibat, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaannya, dalam produksi dan penjualan minyak sawit mentah, inti sawit dan hasil pangan berkelanjutan lainnya serta energi terbarukan.
ANJ memiliki dan mengoperasikan enam perkebunan kelapa sawit yang telah berproduksi dan terintegrasi dengan lima pabrik CPO, serta memiliki satu perkebunan kelapa sawit dalam tahap pengembangan di Sumatra Selatan.
Hingga 31 Desember 2023, ANJ memiliki 154,7ribu ha cadangan lahan termasuk 48,5ribu ha total area tertanam dengan profil umur tanaman rata-rata 13,0 tahun. Total area menghasilkan seluas 43,4 ribu ha dan 5,1 ribu ha merupakan area belum menghasilkan. Sedangkan total area hutan NKT yang telah dicadangkan sebagai area konservasi untuk perlindungan flora, fauna, dan habitatnya adalah 97,7 ribu ha.