
KETAPANGNEWS.COM- Palang Merah Indonesia ( PMI ) Pusat mengelar kegiatan Fokus Group Discussion Pemetaan Potensi Risiko Kesehatan Masyarakat Community Epidemic and Pandemic Preparedness Programme (CP3).
Kegiatan dilaksanakan mulai Senin 5 sampai Minggu 11 Juni 2022 di dl Desa Sukabangun dan Desa Tanjungpura.
Kegiatan dibuka ketua PMI Ketapang Pitriadi S.Hut. M.Si 5 Juni di aula DISTANAK Ketapang dihadiri tim ahli pemetaan dari PMI pusat Nurista Agrestya.
Nurista Agrestya.menjelaskan, pemetaan potensi risiko kesehatan adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan memetakan potensi risiko kesehatan di area atau wilayah tertentu.
Proses pemetaan ini melibatkan penggunaan sistem informasi geografis (GIS) dan alat analisis spasial lainnya untuk memetakan dan memvisualisasikan distribusi risiko kesehatan berdasarkan berbagai faktor seperti bahaya lingkungan, prevalensi penyakit, kondisi sosial-ekonomi, akses ke layanan kesehatan serta indikator lain yang terkait dengan suatu penyakit tertentu.

Peta potensi risiko kesehatan masyarakat memberikan informasi yang berguna bagi para ahli kesehatan masyarakat ataupun pembuat kebijakan dalam mengidentifikasi area atau wilayah yang memiliki tingkat risiko kesehatan yang tinggi.
” Dengan demikian, mereka dapat mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif dan memprioritaskan sumber daya untuk mengurangi risiko kesehatan di wilayah tersebut,” jelasnya.
PMI dalam dukungan program Community Epidemic and Pandemic Preparedness Programme (CP3) aktif berkegiatan untuk menganalisa serta meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi risiko penyakit yang berbasis di masyarakat.

Melalui program ini pula, PMI telah menyusun sebuah panduan yang dapat digunakan sebagai pedoman tentang bagaimana melakukan pemetaan risiko kesehatan masyarakat, termasuk dalam hal identifikasi faktor risiko, pengumpulan data, analisis data, dan penyajian hasil analisa dalam bentuk peta yang terstandar.
” Panduan ini memastikan kegiatan pemetaan dilakukan dengan metode yang tepat dan akurat, sehingga dapat memberikan hasil yang bermanfaat dan dapat digunakan untuk mengembangkan program-program kesehatan yang lebih efektif dan efisien,” ujarnya
Nurista Agrestya mengatakan, adapun tujuan mengidentifikasi faktor-faktor potensi risiko kesehatan yang dapat mempengaruhi kesehatan masyarakat wilayah dengan menganalisa nilai kapasitas dan kerentanan di wilayah tersebut. Membuat penilaian terhadap daerah atau kelompok masyarakat yang rentan terhadap potensi risiko penyakit tertentu dan menghasilkan peta potensi risiko kesehatan masyarakat untuk masing-masing wilayah program.
Adapun hasil yang diharapkan
Tersedianya peta potensi risiko kesehatan dengan informasi visual atau gambaran yang menunjukkan sebaran atau distribusi faktor-faktor potensi risiko kesehatan yang dinilai berdasarkan tingkat kerentanan dan kapasitas di tiap-tiap wilayah yang dapat memberikan informasi yang lebih jelas dan mudah dipahami tentang kondisi kesehatan masyarakat, serta dapat membantu mengidentifikasi daerah atau kelompok masyarakat yang rentan terhadap penyakit tertentu. Dan diharapkan peta tersebut bisa dijadikan sebagai alat untuk melakukan mitigasi & perencanaan penguatan kapasitas serta kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi potensi krisis kesehatan/penyakit di wilayahnya. (Jay )