Jumlah ODP di Ketapang Terus Bertambah

1 Pasien Dalam Pengawasan Dirawat di RSUD Agoesdjam

Kadis Kesehatan
Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Rustami

KETAPANGNEWS.COM – Saat ini jumlah kasus Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Ketapang terus bertambah, total ODP sampai hari ini 11 orang dan bahkan terdapat satu kasus pertama Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Ketapang.

“Sampai Minggu (22/3) terdapat 13 ODP di Ketapang, namun dua diantaranya telah dinyatakan sembuh sehingga ODP saat ini tinggal 11 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Rustami Minggu (22/3).

Rustami juru bicara penanggulangan gugus tugas Covid-19 Ketapang menjelaskan, sebelumnya terdapat 9 orang ODP yang dua diantaranya telah sembuh setelah menjalani isolasi dan saat ini bertambah 4 ODP diantaranya seorang laki-laki dari Kecamatan Delta Pawan yang tiba dari Jakarta mengalami batuk pilek dan diisolasi dirumah.

Kemudian seorang laki-laki dari Kecamatan Tumbang Titi yang melakukan perjalanan ke Bogor dan Kabupaten Sanggau dirawat di RSUD Agoesdjam lantaran mengalami batuk, pilek dan nyeri tenggorokan serta perempuan dari Kecamatan Tumbang Titi melakukan perjalanan ke Bogor dan Sanggau dirawat di RSUS Agoesdjam.

” meskipun tidak ada gejala namun yang bersangkutan melakukan kontak erat dengan resiko tinggi serta serta seorang perempuan asal Kecamatan Delta Pawan yang melakukan perjalanan ke Pontianak mengalami batuk pilek,” jelasnya.

“Untuk ODP yang dirawat di RSUD Agoesdjam hari akan dipulangkan dan akan dilakukan isolasi di rumah sendiri,” terangnya.

Rustami menambahkan, saat ini terdapat satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang merupakan warga Kecamatan Delta Pawan yang diketahui baru pulang dari Bogor yang saat ini sedang ditangani pihak RSUD Agoesdjam Ketapang.

“Pasien PDP sudah ditangani sesuai prosedur saat ini sedang di isolasi dan telah diambil sampel dan dikirim ke Jakarta, kita tinggal menunggu hasil laboratoriumnya,” jelasnya.

Rustami menegaskan, warga yang PDP tersebut akan terus diisolasi selama 14 hari di Rumah Sakit.

Pihaknya terus mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas dilokasi keramaian misalkan berkumpul di warung kopi dan lainnya, kurangi aktivitas diluar rumah dan selalu budayakan cuci tangan dan hidup sehat sebagai upaya bersama mencegah terjadinya hal-hal tidak dinginkan, mengingat jumlah ODP terus bertambah.

Selain itu, upaya pihaknya diakui Rustami yakni dengan terus melakukan penyemprotan Disinfektan ditempat-tempat umum termasuk rumah ibadah sebagai upaya pencegahan.

“Kepada pelaku usaha swasta untuk dapat menyediakan disinfektan dan hand sanitizer sebagai langkah bersama menanggulangi persoalan ini,” tandasnya. (Jay).

Leave a Reply

Your email address will not be published.