Gerakan Massal Minum Obat Kaki Gajah di Kecamatan Muara Pawan

Ratusan Warga Minum Obat Kaki Gajah

20191018_154436
Seketaris Dinas Kesehatan Ketapang Sudirman Sinaga, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ketapang, Basaria Rajagukguk dan warga tampak minum obat kaki gajah secara serentak di Desa Mayak Muara Pawan Jumat ( 18/10).

KETAPANGNEWS.COM- Dinas Kesehatan Ketapang berkerjasama dengan berbagai instansi terkait lintas sektoral terus melakukan upaya eliminasi penyakit kaki gajah (BELKAGA). Kali ini kegiatan dilaksanakan melalui Puskesmas Tanjungpura yang dipusatkan di SDN 07 Desa Mayak Kecamatan Muara Pawan Ketapang Jumat ( 18/10) sore. Kegiatan minum obat Filariasis dihadiri ratusan warga Desa Mayak.

Hadir dalam kegiatan tersebut Seketaris Dinas Kesehatan Ketapang Sudirman Sinaga,  Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ketapang, Basaria Rajagukguk, Seketaris Camat Syarif, Kepala Desa Mayak, Kepala Puskesmas Tanjungpura Ali Munadi, Babinsa dan pihak perusahaan SKM serta tenaga medis Dinas Kesehatan.

Seketaris Dinas Kesehatan Ketpang Sudirman Sinaga menghimbau masyarakat untuk meminum obat pencegahan yang diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut. Kegiatan minum obat pencegahan penyakit kaki gajah disebut Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis yang tujuannya untuk menurunkan microfilaria.

“Sampai saat ini masih ada yang positif Filariasis. Jadi semua masyarakat harus serentak minum obat kaki gajah ini,” imbau Sudirman Sinaga.

Ia mejelaskan, hasil penelitian obat yang diberikan pada tahun sebelumnya oleh Puskesmas ada yang hanya disimpan saja, ada juga warga yang mengaku sudah di minum.

” Jadi saya tegaskan Ibu- Ibu, Bapak- Bapak dan anak- anak yang sudah boleh minum obat ini wajib minum untuk mencegah penyakit gajah ini, kita berharap tahun 2020 Ketapang bebas penyakikt gajah,” tegasnya.

20191018_151715
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ketapang, Basaria Rajagukguk saat memaparkan penyakit kaki gajah dikegiatan minum obat massal Filariasis di Desa Mayak Muara Pawan Jumat ( 18/10).

Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Ketapang, Basaria Rajagukguk memaparkan, kategori usia diatas 70 tahun tiidak boleh minum obat ini dan kategori anak dibawah umur 2 tahun juga belum boleh minum obat ini.

” Minum obat penyakit gajah ini harus 5 kali dalam 5 tahun,” jelasnya.

Basaria mengungkapkan, di Kecamatan Muara Pawan masuk kategori Endemis dan jika tahun 2021 nanti ditemukan lagi filariasis maka dua tahun kemudian kita akan minum obat ini lagi.

” Masak kita harus minum obat terus, Jadi kita semua wajib minum obat ini, agar tahun 2020 kita semua bebas penyakit kaki gajah,” imbaunya.

Ia menjelaskan, cacing filariasi ada di dalam darah manusia bukan bersarang di dalam perut, dengan durasi dari pagi hingga pukul 21.00 malam. Maka dari itu tenaga medis yang melakukan pengambilan sample darah warga akan mengambil sample darah diatas jam 21.00 malam.

” Jam 9 malam keatas anak cacing itu baru keluar ke bawah permukaan kulit, makanya petugas medis baru bisa melakukan pengambilan sample darah diatas jam 9 malam,” paparnya.

Ia mengungkapkan, di Kecamatan Muara Pawan ini ada 12 orang yang positif Filariaris dan sudah ditangani tenaga medis, cacing ini kalau bertelur bisa ribauan

” Dalam satu tetes darah hasil sample yang diambil ada 30 smpai 70 ekor cacing, coba bayangkan kalau darah kita ada sekitar lima liter darah. Makanya kita wajib minum obat ini lima kali dalam 5 tahun agar terbebas dari penyakit kaki gajah ini,” imbaunya.

20191018_154311
Tampak warga minum obat massal penyakit kaki gajah di Desa Mayak Muara Pawan Jumat (18/10).

Sementara Sekcam Muara Pawan Syarif berharap di Kecamatan Muara Pawan semua masyarakatnya bebas penyakit kaki gajah ini.

” Mari kita bersama-sama memberantas penyakit kaki gajah ini sampai ke akar-akarnya.Jangan sampai kegiatan ini sia-sia. Saya berikan Donfrice kepada tiga warga yang pertama minum obat ini ” ajak Syarif memotivasi warga.

Kepala Puskesmas Desa Tanjungpura Ali Munadi menjelaskan, kegiatan ini merupakan kerja sama lintas sektoral.

” Minum obat filariasis massal ini untuk pencegahan penyakit kaki gajah,” ujarnya.

Ia mengungkapkan di Desa Tanjungpura ini merupakan daerah endemis Filariasi, ini terbukti melalui pemerikasaan darah dan positif Filariasis..

“Saya harap warga jangan sampai tidak minum obat ini,” harapnya. ( Jay/Adv).

Leave a Reply

Your email address will not be published.