Udara Tak Sehat, 529 Warga Ketapang Terserang ISPA

Penderita ISPA
Pasien RSUD Ketapang penderita ISPA. Ist

KETAPANGNEWS.COM—Polusi udara di Kabupaten Ketapang akibat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terkatagori sangat tidak sehat. Sampaknya, tidak sedikit warga Ketapang terserang Infeksi Saluran Pernafasan (ISPA).

Dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang pertanggal 13 hingga 16 September, penderita ISPA tercatat sebnayak 529 kasus yang tersebar diberbagai di wilayah Ketapang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Ketapang, Basaria Rajagukguk mengaku, kondisi udara sekarang dalam keadaan tidak sehat. Bahkan status siaga terkait kabut asap sudah diterbitkan.

“Untuk status tanggap darurat memang belum, hanya saja untuk penanggulangan sudah terus kita lakukan. Mulai dari pembagian masker melalui maupun pembukaan posko kesehatan,” katanya, Senin (16/9).

Dia menyebutkan, sejauh ini memang terjadi peningkatan kasus ISPA. Hal demikian terlihat berdasarkan data yang masuk setiap hari dari Puskesmas terhitung 13 September kemarin.

“Sebelumnya data ISPA perbulan, namun karena kondisi seperti ini kita data perhari. Saat ini mulai tanggal 13 sampai 16 September laporan masuk ada 529 kasus ISPA,” ungkapnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya telah mengajukan beberapa alat bantu pernafasan seperti tabung oksigen portable dan nebulizer. Menurutnya alat-alat tersebut akan di distribusikan ke beberapa puskesmas dan posko – posko kesehatan.

“Kalau sudah didapat, nanti akan langsung kita distribusikan ke puskesmas dan posko – posko.  Untuk obat – obatan sendiri sudah tersedia,” ujarnya.

Atas pekatnya kabut asap sekarang, ia menghimbau kepada seluruh masyarakat, khususnya bagi yang memiliki anak balita untuk tidak membawanya keluar rumah, mengingat daya tahan tubuh balita masih rentan terserang penyakit.

“Kemudian, kepada pihak sekolah diminta jeli memandang situasi kabut asap seperti sekarang. Sehingga jika tidak memungkinkan untuk aktivitas belajar, maka langkah meliburkan adalah solusi tepat,” imbaunya.

Sementara itu, Pelayanan Rekam Medik RSUD Agoesdjam Ketapang, Dr Saiful Ramsah mengaku, sejak bulan lalu suday terdapat pasien ISPA yang melakukan pengobatan. Kata dia, rata-rata 7-8 pasien perhari dengan rawat jalan.

“Kondisi ini masih bisa ditangani, karena kebanyakan para pasien hanya dilakukan rawan jalan. Sedangkan yang harus dilakukan rawat inap hanya beberapa orang saja, itupun yang dianggap cukup parah,” akunya.

Untuk itu, dengan kondisi udara yang tidak sehat akibat kabut asap, dirinya mengimbau agar masyarakat, khususnya anak-anak dapat mengurangi aktivitas diluar rumah.(absa)

Leave a Reply

Your email address will not be published.