KETAPANGNEWS.COM—Sejak dua pekan terakhir udara di Kabupaten Ketapang tercemar polusi kabut asap Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Bahkan, Dinas Perkim LH menyatakan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terkatagori Sangat Tidak Sehat.
Atas peristiwa cukup memprihatinkan itu, tidak sedikit warga Ketapang terserang penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat polusi asap Karhutla.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Ketapang dari laporan seluruh Puskesmas, tanggal 13 September 2019 tercatat sebanyak 152 orang penderita ISPA.
“Sampai tanggal 13 September pukul 14.00 Wib tercatat 152 orang penderita ISPA di Ketapang. Data itu berdasarkan laporan harian seluruh Puskesmas,” ungkap Kepala Dinkes melalui Kasi Penyehatan Lingkungan dan Kesja, Nuhdi Arfarisy, Sabtu (14/9).
Menurut Nuhdi, jumlah penderita ISPA tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Karena dari seluruh Puskesmas di Ketapang sebagian masih ada yang belum menyampaikan laporan ke Dinkes.
“152 orang itu belum termasuk laporan dari Puskesmas Nanga Tayap, Pesaguan, Hulu Sungai dan Simpang Dua. Kemungkinan jumlahnya akan bertambah,” kata Nuhdi.
Dia menyebutkan, sebagai upaya pencegahan ISPA, Dinkes telah menyiapkan 750 Box masker untuk dibagikan ke masyarakat. Kemudian sudah dimintakan juga ke Dinkes Provinsi Kalimantan Barat 1000 Box.
“Info dari Kasi Kefarmasian Dinkes, saat ini sudah menyiapkan masker 750 Box atau 37.500 lembar untuk dibagikan ke masyarakat Ketapang sebagai upaya pencegahan ISPA,” ucapnya.
Seiring sudah adanya masyarakat Ketapang terkena ISPA akibat kabut asap, ia menghimbau agar mengurangi aktivitas diluar rumah, serta menggunakan masker ketika ada aktivitas diluar.
“Yang terpenting juga, apabila merasa sesak nafas, infeksi iritasi pada hidung, tenggorokan dan mata agar segera ke Puskesmas terdekat untuk mendapat penanganan,” imbaunya.(absa)