Paguyuban Jawa Inginkan Rumah Adat Jadi Rumah Bersama

Pemda Anggarkan Pembangunan Rumah Adat Jawa

Peletakan Batu Pertama
Bupati Ketapang Martin Rantan melakukan penimbunan tiang pertama pembangunan rumah Paguyuban Jawa, Senin ( 5/8).

KETAPANGNEWS.COM – Keluarga Besar Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang menggelar acara peletakan batu pertama pembangunan Rumah Adat Jawa di Ketapang. Rumah adat jawa resmi dibangun menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Ketapang tahun 2019, Senin (5/8) siang.

Saat dikonfirmasi, Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, Achmad Soleh mengaku sangat bersyukur atas pembangunan Rumah Adat Jawa Kabupaten Ketapang. Menurutnya hal ini tidak terlepas dari kepedulian dan suport Pemerintah Daerah (Pemda) Ketapang.

“Kami mengucapkan terimakasih kepada Pemda Ketapang yang telah mengakomodir pembangunan Rumah Adat Jawa yang sudah hampir 25 tahun kami dambakan dan alhamdulillah saat ini bisa terlaksana berkat kepedulian Pemda Ketapang,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, pembangunan Rumah Adat Jawa dengan luas lahan lebar 32 meter dan panjang 100 meter terletak di Jalan Lingkar Kota yang mana hal ini menyesuaikan dengan rencna Pemda yang akan membuat perkampungan budaya di wilayah lingkar kota.

“Semoga kedepan rumah adat etnis lain bisa terakomodir oleh Pemda, karena perbedaan kebudayaan bukanlah pemecah melainkan harus menjadi pemersatu bagi kita semua khususnya yang ada di Ketapang,” tuturnya.

Ia menambahkan, untuk tahap pertama pembangunan Rumah Adat Jawa ini, Pemda sendiri mengakomodir didalam APBD sekitar Rp 1 Miliar lebih, yang mana pembangunan tahap pertama dimulai pada awal bulan Juli dan direncanakan akan selesai pada akhir tahun 2019 ini.

“Untuk tahap pertama pembangunan untuk rumah adat jawa untuk rumah Joglo dengan luas bangunan 20 x 22 meter dulu dengan anggaran 1,3 Miliar sedangkan total luas lahan yang akan dibangun nantinya lebar 32 meter dengan panjang 100 meter,” akunya.

Ia berharap, kedepan Pemda dapat terus turut serta mensuport pelestarian budaya dengan membantu pembangunan rumah adat termasuk rumah adat jawa yang masih memerlukan dana untuk sampai selesai melakukan pembangunan.

“Pembangunan rumah adat jawa kalau sampai finishing beserta ornamen-ornamen masih memerlukan anggaran sekitar Rp 5 Miliar dan harapan kita kedepan Pemda tetap mensuport pembangunan rumah adat ini,” harapnya.

Ia mengaku, kedepan rumah adat jawa ini selain akan menjadi pusat kegiatan dan kesenian adat jawa, juga akan dijadikan rumah bersama khususnya bagi masyarakat Kabupaten Ketapang secara umum dan khususnya Jawa yang ada di Ketapang.

Bupati Ketapang, Martin Rantan, SH, M.Sos mengatakan dengan dibangunnya Rumah Adat Jawa maka semakin bertambah rumah adat yang ada di Ketapang dan diharapkan kedepan pembangunan rumah adat untuk suku lainnya akan terus terlaksana.

“Kita berharap Rumah Adat yang ada kelak dapat dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai wadah pertemuan adat, kegiatan seni budaya dan hal-hal yang bertujuan positif,” katanya.

Ia menjelaskan, kalau Indonesia khususnya Ketapang kaya akan kebudayaan, yang mana kekayaan itu harus disyukuri termasuk kebudayaan rumah adat yang harus disyukuri keberadaannya dan harus dimanfaatkan untuk kepentingan-kepentingan positif dan harus bersama-sama dijaga.

“Kita harus saling mensuport satu dengan yang lain, saling menjaga kerukunan antar sesama agar Ketapang terus kondusif agar pembangunan bisa berjalan lancar dan sukses,” tuturnya.

Ia menambahkan, kalau untuk pembangunan tahap pertama ini, Pemda sendiri menganggarkan sebesar Rp 1 Miliar lebih dan memang diakuinya belum bisa mencukup hingga finishing pembangunan, namun diakuinya Pemda tentunya akan terus mensuport pembangunan.

“Nanti akan terus dilanjutkan penganggarannya, atau kedepan siapapun yang nanti terpilih menjadi Kepala Daerah harus peduli dengan semua kebudayaan yang ada di Ketapang khususnya,” tukasnya.(Jay/adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published.