GPAU 2018: Tumbuhkan Talenta Siswa-Siswi di Air Upas

IMG-20181206-WA0003
fashion show baju adat.

KETAPANGNEWS.COM – Salah satu potret kemajuan pendidikan yakni terserapnya potensi peserta didik secara baik. Segala potensi diri, kemampuan intelegensi, serta bakat yang dimiliki anak didik perlu dikembangkan setiap waktu.

Perihal tersebut mendorong para guru di kecamatan Air Upas belum lama ini mengadakan Gebyar Pendidikan Air Upas (GPAU) 2018 di Kecamatan Air Upas, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Kegiatan yang diprakarsai Guru Garis Depan (GGD) Air Upas ini mendapat respon positif dari berbagai pihak.

Turut hadir dalam pembukaan yakni Wakil ketua DPRD Provinsi Kalimantan Barat, Suma Jeni Heryanti, Muspika Kecamatan Air Upas, Camat Air Upas, Kapolsek Marau, Danramil, pemerintahan desa, para guru, tokoh adat dan sebagainya.

Camat Air Upas, H Matjuni mengaku senang serta mengapresiasi kreasi GGD Air Upas menyelenggarakan even pendidikan yang belum pernah ada.

“Tahun depan even ini kita buat lebih besar,” dukung Camat Air Upas pada acara pembukaan.

Sejalur dengan Camat Air Upas, perwakilan UPPK Air Upas, Cristinanus Buku menilai optimis kehadiran GGD dapat memajukan pendidikan di daerah ini. Peran GGD yang ditugaskan dari pemerintah pusat perlu mendapat apresiasi setinggi-tinggi yang telah memberi warna baru di dunia pendidikan.

Even pendidikan bertemakan ‘Merajut Asa melalui Pendidikan Karakter’ tersebut mengemas berbagai cabang lomba anak dan dewasa.

Sebut saja lomba olimpiade sains, menyanyi, fashion show baju adat, sepak bola putri, jugling (menimang bola) dan senam kreasi. Partisipasi peserta lomba ternyata di luar ekspektasi panitia.

Sekitar dua ratus lebih peserta lomba turut meramaikan kegiatan digelar di Lapangan Air Upas pada Jumat-Sabtu, 30 November-01 Desember 2018 lalu.

Koordinator lomba fashion show, Willy menyebutkan terdapat keberagaman aneka baju adat daerah dipakai para peserta. Dengan apik dan indah, para peragawan dan peragawati menampilkan bajut adat suku Dayak, Melayu, Tionghoa, Jawa, Flores, Batak, Bali, Papua, dan sebagainya.

“Inilah warna keberagaman Indonesia yang ada di Air Upas,” jelas guru kelahiran Kabupaten Landak ini.

Sementara itu juri olimpiade sains, Jhon Hardy Rajagukguk menambahkan supaya perlombaan sains siswa lebih dioptimalkan perihal sosialisasi kegiatan. Sehingga peserta punya kesempatan waktu untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti perlombaan yang diadakan.

Di sudut panggung, para peserta dan hadirin disuguhkan stan kreasi anak-anak sekolah, karya literasi dan sabun cair ciptaan siswa-siswi SMPN 1 Air Upas.

Guru pembimbing karya ilmiah, Rendhivan Pasaribu menjelaskan karya yang telah dibuat pernah diperlombakan dalam Pekan Ilmiah Remaja Nasional (PIRN) ke-XVII di Purbalingga beberapa waktu lalu.

“Kita baru menyiapkan project untuk pembuatan pupuk dari pelepah pohon sawit,” jelas guru pengampu mapel IPA ini.(absa/ulin).

Leave a Reply

Your email address will not be published.