KETAPANGNEWS.COM, KKU—Sedikitnya 60 persen petani di Desa Seponti Jaya, Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara (KKU) mengalami gagal panen. Kegagalan itu dikarenakan akibat virus. Sehingga seluas 50 hetar (ha) lahan milik petani didesa tersebut tak membuahkan hasil maksimal.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Seponti, Mursito mengatakan, bahwa lahan petani yang terbagi menjadi dua wilayah (lahan A dan B) mengalami gagal panen. Lantaran disebabkan oleh curah hujan tinggi bulan kemarin.
“Menurut hasil penelitian disebabkan oleh virus, sehingga menyebabkan padi menjadi tidak berisi (ampak). Kalaupun ada sebagai yang panen, namun hasilnya tidak memuaskan,” kata Mursito, Senin (19/2).
Menurut Mursito, untuk mengatasi hal tersebut pihak pemerintah sudah berupaya menyediakan pompa air. Hanya saja diakuinya tidak memadai, sebab di Seponti Jaya terjadi pasang surut, dan menjadikan zat asam naik.
Oleh karenanya, saat kunjungan dari pemerintah melalui Dinas bagian pangan, produksi, pengamat hama dan dinas peralatan, petani mengajukan panen dua kali dalam setahun, agar hasil panen bisa maksimal.
“Alhamdulillah itu ditanggapi, bahkan pihak pemerintah, Camat dan PHPT menyediakan dua hetar lahan untuk digado (bagi hasil-red),” pungkasnya.
Selain itu, untuk memaksimalkan hasil pertanian di desanya, ia berharap pemerintah menyediakan dan membuatkan pengaliran air (longstorit) di lahan pertanian. Terutama di lahan bagian B, sehingga dapat mengurangi air ketika hujan dan pasang.
“Serta penambahan pupuk, traktor dan perontok, agar panen tahun depan bisa meningkat,” harapnya.(agus)