
KETAPANGNEWS.COM, Kayong Utara – Summit III Asean Muslim Students Association (AMSA) Telah di Tutup Secara Resmi Oleh Ketua Dewan Syuro AMSA, Dhimas Panji, Jum’at (18/11) kemarin di Aula Pendopo Bupati Kayong Utara.
Lima Negara di Kawasan ASEAN yang merupakan Member dari AMSA, Perwakilan 34 Provinsi, dan Perwakilan 14 Kabupaten Kota se Kalimantan Barat (Kalbar) turut serta mengikuti kegiatan ini hingga berakhir.
Summit III AMSA, selain membahas issu-issu strategis di kawasan ASEAN juga merupakan ajang pemilihan President AMSA ASEAN dan regenerasi kepengurusan yang baru.
“Dari Hasil Musyawarah Mufakat, lima Negara yang memiliki hak suara untuk memilih dan menentukan kepemimpinan yang baru, memilih dan menetapkan Sapwan Noor Sebagai President AMSA Asean,” Ucap Ketua Dewan Syuro AMSA Dhimas Panji.
Sebelumnya, Presiden AMSA dipimpin oleh Zainnudin Arsyad. Lantaran telah habis masa bakhtinya, maka dilakukan pemilihan yang diwakili lima negara tersebut.
Ia menuturkan, bahwa pada summit III AMSA ini juga melakukan evaluasi secara menyeluruh terhadap sistem keorganisasian, dengan berkiblat dan mengadopsi sistem yang dibangun dan regulasi ASEAN.
“Kita semua telah menyepakati, Bahwa adanya perubahan sistem dalam keorganisasian dengan mengikuti regulasi Asean sekretariat. Sehingga kami berharap hal ini akan berdampak baik dan kepengurusan lebih efektif dalam menjalan kan roda organisasi,” ujarnya.
Terpisah, President AMSA Asean terpilih, Sapwan Noor membenarkan bahwa adanya proses pemilihan kepemimpinan baru dan evaluasi terhadap sistem yang telah dijalankan di kepemimpinan sebelumnya.
“Saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik mungkin, karena jabatan ini ialah amanah perwakilan member AMSA dari negara-negara ASEAN yang memilih saya sebagai President AMSA Asean. Sudah saatnya mahasiswa, pelajar, pemuda muslim di kawasan ASEAN, menjemput asa untuk terlibat aktif dalam membangun peradaban dengan ide-ide, gagasan yang konstruktif di kawasan ASEAN,” ungkap Sapwan.
Lebih lanjut, dirinya komitmen mengawal seluruh resolusi yang dihasilkan saat konferensi untuk disampaikan dan di implementasikan, baik di wilayah Ketapang dan Kayong Utara selaku tuan rumah, maupun kepada Menpora RI, President RI, dan Asean Secretariat.
Alumni STAI Alhaudl Ketapang ini menyampaikan, bahwa persatuan Mahasiswa muslim di kawasan ASEAN merupakan suatu kekuatan yang harus segera di realisasikan. Terlebih Asean butuh campur tangan kalangan muda dalam membangun seluruh sektor agar berperadaban.
“Asean butuh campur tangan kalangan muda dalam membangun seluruh sektor agar Berkeadaban. Persatuan dari seluruh mahasiswa, pemuda, pelajar muslim merupakan keniscayaan, dan AMSA menjadi leading sektor dalam menghimpun mahasiswa muslim dan menjadi lokomotif perubahan di kawasan Asean,” timbal Mahasiswa Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
Sementara itu, Vice President AMSA Asean, Sarief Saefulloh memberikan apresiasi atas terselenggaranya Summit III AMSA.
“Apresiasi setinggi-tingginya atas terselenggaranya Summit III AMSA ini, dan conference kali ini diharapkan tidak hanya melahirkan kepemimpinan yang baru, namun juga dapat memberikan resolusi terkait issu strategis, dan problematika yang terjadi di Kawasan Asean, tentunya dengan gagasan ide pembaharu yang konstruktif, dan relevan,” pungkasnya.(absa)