KETAPANGNEWS.COM—Dunia pendidikan, Khususnya di Kabupaten Ketapang tentu tidak asing dengan Drs Hendrikus Jahilin MPd. Pria kelahiran 15 maret 1965 lalu ini merupakan Kepala Dinas Pendidikan Ketapang yang aktif diberbagai kegiatan kemasyarakan.
Pria yang kesehariannya selalu mengontrol para pegawainya dan program-program Dinas Pendidikan tersebut saat ditemuai Ketapangnews.com Jumat (11/8) diruang kerjanya Ia bercerita dengan gaya santai, namun tegas mengenai riwayat pendidikannya. Dimulai dari sekolah dasar hingga menyelesaikan pendidikan S2.
Jahilin sapaan akrabnya, menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD) di SD Usaba Bersubsidi Balai Bekuak dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Santo Albertus Ketapang. Serta Sekolah Menengah Atas (SMA) Santo Yohanes Ketapang.
Setelah menempuh SMA, Jahilin kembali melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi di Sanata Dharma, dan menyelesaikan masa studi S1 Bahasa dan Sastra Indonesia pada tahun 1991.
Belum puas dengan pendidikan sebagai sarjana, Jahilin melanjutkan S2 untuk menambah wawasannya sebagai Magister Teknologi Pembelajaran di Universitas Tanjungpura dan menyelesaikan masa studinya pada tahun 2012.
“Dengan melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi dapat merubah sistematika berpikir, sistematika berbicara serta memudahkan dalam mencapai tujuan dan cita-cita,” ucap Jahilin.
Pria ramah tersebut, kini memiliki tiga orang anak, anak pertamanya melanjutkan pendidikan Magister Manajemen Satya Kencana Salatiga, Semarang. Kemudian anak keduanya sedang menempuh pendidikan Teknik Industri Universitas Telkom Bandung. Sementara anak yang ketiga sedang menempuh pendidikan Sastra Inggis Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penggerak roda pendidikan Ketapang tersebut menyampaikan impiannya setelah pensiun, ia ingin istirahat dan mengembangkan usaha seperti halnya masyarakat. Seperti berkebun, bertani dan beternak.
Ia memiliki prinsip sederhana, yang terpenting menurutnya adalah putra-putrinya, saat anak-anaknya sudah bisa sekolah, setelah itu berkeluarga kemudian sudah bisa menghidupi diri sendiri itu sudah cukup membuatnya bahagia.
“Menurut saya yang penting anak-anak sudah bisa sekolah, kemudian berkeluarga dan bisa menghidupi dirinya sendiri dan keluarganya. Itu sudah cukup buat saya.” ungkapnya.
Selain berperan aktif dalam memajukan pendidikan di Ketapang, Jahilin juga aktif dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakan.
Sembari tersenyum, Jahilin memaparkan kegiatan-kegiatan diluar jabatannya sebagai Kepala Dinas Pendidikan, seperti, kegiatan gereja sebagai dewan penasehat, Dewan Adat Dayak menjabat Wakil Ketua, bahasa mandarin dewan penasehat, Pemuda Pancasila sebagai Majelis Penasehat Organisasi (MPO). Serta masih banyak organisasi lain yang menjadikannya sebagai dewan penasehat dan dewan pertimbangan organisasi.
Terkait program Dinas Pendidikan Kabupaten Ketapang yang telah berkembang sampai 65 persen pada tahun 2017 ini, dirinya akan menargetkan dengan peningkatan mencapai 85 persen tahun 2018. Selanjutnya ditargetkan mencapai 100 persen di tahun 2019 mendatang.
Ketika ditanya mengenai minatnya terjun kebidang politik setelah pensiun, dengan nada lembut ia menyampaikan belum berminat, kecuali ketika masyarakat menghendaki tenaga dan pikiranya jika diperlukan.
Laporan Hardi Ketapangnews.com