Menatap Realitas Penjual Bendera Asal Pulau Jawa di Ketapang

Pendapatan Rp 30 Ribu Hingga Rp 3 Juta Perhari

Penjual Bendera
Abay penjual bendera asal Garut Jawa Barat.

KETAPANGNEWS.COM – Bulan Agustus merupakan momen penting bagi sejarah bangsa Indonesia. Kemerdekan Indonesia dari pejajah diraih pada bulan yang penuh dengan sejarah perjuangan. Bagi sebagian masyarakat bukan sekedar nilai sejarahnya saja, namun momen ini dimanfaatan masyarakat untuk mendulang rupiah dengan berjualaan Bendera Merah Putih.

Sebanyak 16 orang yang berasal dari Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat tersebar diberbagai titik untuk berjualan bendera dipinggir-pinggir jalan Ketapang. Dengan sabar dan berharap banyak pembeli yang mendatangi mereka. Bukan sekedar berjualan. Namun banyak dari mereka yang ingin juga menambah wawasan diluar daerah mereka masing-masing.

Salah satunya adalah Abay (23), seorang penjual bendera merah putih asal Kabupaten Garut, Jawa Barat, merupakan salah satu dari 16 orang yang mencoba mengais rezeki dari penjualan bendera di sekitar Kabupaten Ketapang.

Bendera
Abay saat disambangi wartaman di lapak jualanya Selasa (8/8).

Pengalaman merupakan hal berharga, bahkan pepatah lama mengatakan jika pengalaman adalah guru terbaik. Begitulah yang tergambar dalam benak Abay. Laki-laki yang murah senyum tersebut mudah ditemui disekitar SPBU Jalan Rahadi Ismail. Jualan bendera dan ingin menambah wawasan itulah tujuannya.

“Kalau saya tidak hanya fokus pada penghasilan mas, karena saya masih muda dan belum berkeluarga, saya ingin menambah pengalaman diluar daerah saya (Garut),pengalaman itu yang berharga buat saya.” ungkap Abay sembari menebar senyuman ditemuai Ketapangnews.com Selasa (8/8).

Abay dengan senyum sumringah menceritakan tentang kesehariannya selama berjualan bendera di Ketapang. Berangkat dari tempat tinggal sementaranya didekat Tugu Ale-Ale Jalan R.Suprapto menuju SPBU Jalan Rahadi Ismail dengan berjalan kaki.

“Saya mulai siap-siap dan mengemaskan barang dagangan setelah subuh mas, pukul 05.00 saya sudah berangkat, nanti pulang-pulangya pukul 18.00 mas,” tuturnya dengan logat sundanya.

Pembelinyapun tidak selalu ramai, jika pembelinya sepi penghasilannya pun menurun sekitar Rp. 30 ribu rupiah dalam satu harinya. Saat pembelinya ramai, Abay dapat meraup keuntungan sampai Rp 3 juta rupiah dalam satu hari.

“Kalau pembeli tidak selalu ramai mas, kadang ya sepi kadang ramai, kalau sepi biasanya hanya dapat Rp 30 ribu satu hari, kalau ramai sampai Rp 3 juta satu hari,” ungkap Abay.

Abay menjelaskan, beberapa jenis bendera yang dijualnya, seperti bendera khusus untuk mobil atau motor, bendera untuk kantor-kantor yang memiliki panjang mencapai 12 meter, bendera khusus untuk rumah dan umbul-umbul.

Saat Abay bercerita dengan wartawan Ketapangnews.com, bendera yang laris terjual dan memiliki hasil yang besar adalah bendera jenis umbul-umbul.

“Kalau bendera yang paling banyak pembelinya biasanya bendera umbul-umbul mas, soalnyakan kalau mereka beli Cuma sedikit tanggung. Kadang ada yang beli sampai 50 buah sampai 100 buah mas, hasilnyapun lebih besar mas yang umbul-umbul,” cerita Abay sambil menunjuk bendera jenis umbul-umbul.

Abay pun menceritakan setelah perayaan kemerdekaan di bulan Agustus selesai, ia akan pulang ke Garut dan mencari pekerjaan lain yang belum bisa dipastikannya.

Namun, dengan tertawa kecil Abay menceritakan jika ia ingin pergi refreshing atau jalan-jalan ke berbagai tempat wisata yang ada disekitar Ketapang, dengan tujuan menghilangkan penat dan menambah pengetahuannya tentang daerah Ketapang.(hardi)

Leave a Reply

Your email address will not be published.