KETAPANGNEWS.COM—Forum Komunikasi Daerah dan elemen masyarakat Ketapang mendeklarasikan Kebhinekaan cinta damai. Deklarasi Kebhinekaan Cinta Damai dideklarasikan dalam apel besar Selasa (15/11) yang mengangkat tema “melalui Hikmah Hari Pahlawan Kita Tingkatkan Kesadaran dan Partisipasi Masyarakat Guna Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Yang Kokoh”.
Apel yang semula direncanakan di halaman Kantor Bupati Ketapang,namun karena kondisi cuaca dan halaman Kantor Bupati Ketapang masih digenangi air hujan, apel kemudian digelar di lantai dasar Bangunan Kantor Bupati Ketapang.
Bertindak sebagai inspektur upacara adalah Sekretaris daerah Kabupaten Ketapang, Drs H.M.Mansyur M.Si. Apel tersebut dihadiri Pimpinan Forkompinda, Kodim 1203, Kompi Senapan C 643 Wanara sakti, Brimob, Polres, Satuan Pol PP, PNS, organisasi masyarakat, Satpam PNS, tokoh agama, tokoh adat, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Demikian juga dari para Siswa Siswi Sekolah Menengah Atas.
Dalam amanat Bupati Ketapang yang disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Ketapang, Kebhinekaan merupakan unsur dasar nasionalisme dengan keragaman etnis, Budaya, tradisi, agama kepercayaan dan daerah yang merujuk pada suatu multination – state.
Ia menyebutkan, Negara dengan wilayah geografis yang luas dengan ribuan pulau besar-kecil yang kaya akan komunitas etnis dan budaya ini terbangun berdasarkan organisasi social berdasarkan kesamaan asal sejarah atau kesamaan ras, budaya, agama dan bahasa.
“Sesungguhnya kesadaran nasionlismelah yang membentuk bangsa yang berdaulat, membentuk semangat kebangsaan sebagai kolektivitas yang menuntut loyalitas, individu maupun kelompok suku, etnis dalam suatu loyalitas tertinggi dari individu dan kelompok etnis dan budaya, yakni hanya untuk bangsa Indonesia,” tegas Sekda.
Ia melanjutkan, kesetiaan itu muncul karena adanya kesadaran akan pentingnya identitas kolektif sebagai bangsa- bangsa yang berbeda dengan bangsa lain. Identitas kolektif inilah yang mendorong adanya keinginan untuk hidup bersama atau kemauan untuk bersatu yang merupakan substansi terpenting dari nasionlisme. Mewujudkan nasionalisme dalam ke Bhinekaan itulah tantangan kita saat ini, tantangan dalam era demokrasi ditengah globalisasi. “Kebhinekaam karakteristik bangsa kita selayaknya difahami sebagai kekuatan, bukan sebagai kelemahan,” katanya.
Kebhinekaan kita, lanjut Sekda, selayaknya merupakan keberagaman berbagai elemen tertib social yang hidup berdampingan satu sama lain. Membentuk suatu kesatuan politis yang utuh dan permintaan social yang sama. Kebhinekaan kita adalah keragaman dalam nasionalisme ke Indonesiaan.
Ia menjelaskan,sepanjang sejarah sesudah kita merdeka keberagaman yang kita konstruksikan dan kita imajinasikan dalam lambing Bhineka Tunggal Ika, sesungguhnya mengalami berbagai goncangan, yang bahkan masih kita rasakan hingga saat ini. Belum bisa kita maksimalkan dalam semangat nasionalisme dengan totalitas tinggi. “Dalam sejarah perjuangan kemerdekaan kita hidup dalam suatu semangat nasionalisme yang hidup, nasionalisme yang dinamis, nasionalisme yang positip. Dalam nasionalisme, bangsa Indonesia sebagai suatu Negara merdeka dan berdaulat yang dibangun dari ke Bhinekaan yang kaya merupakan bangsa yang besar dan memiliki sejarah gemilang,’’ucapnya.
Ia mengungkapkan, bahwa disadari kebangsaan bukanlah himpunan keragaman cultural belaka. Namun kebangsaan adalah suatu konsep politik yang perwujudannya hanya bisa diraih lewat upaya politik, dan upaya politik yang paling penting saat ini adalah menciptakan keadilan social yang berpihak pada mereka yang lemah. “Mereka yang tertindas kemiskinan, disadari kebangsaan bukanlah sekedar kenyataan. Melainkan suatu cita-cita, aspirasi dan tuntutan yang khas Indonesia. Nasionalisme seperti itulah yang ditegaskan para pendiri bangsa ini, yaitu keprihatinan pada keadaan social yang pro rakyat kecil, kebangsaan seperti itulah yang seharusnya diwujudkan oleh NKRI,’’katanya.
Sekda mengatakan,untuk itulah, selayaknya kita belajar bersama bagaimana cara melakukan ke Bhinekaan sebagai modal social dan sumber daya bukan sebagai hambatan masyarakat guna mewujudkan persatuan dan keutuhan NKRI yang kokoh. Karena itu diharapkan peran serta aktif tokoh-tokoh,pemuka agama, adat, masyarakat dan pemuda dapat menjaga ketentraman, ketertiban dan keamanan di lingkungan masing-0masing sehingga tercipta kondisi keamanan dan ketertiban yang kondusif dalam wilayah Kabupaten Ketapang.
Isi Deklarasi
Dalam deklarasi Bhineka Cinta Damai berisikan, diantaranya, pertama, secara bersama berkoordinasi dan bersungguh-sungguh dalam upaya mewujudkan terpeliharanya Kamtibmas di wilayah Kabupaten Ketapang. Kedua, secara bersama berkoordinasi dan bersungguh- sungguh dalam upaya cegah tangkal serta penanganan adanya isu-isu upaya memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa di Kabupaten Ketapang. Ketiga, secara bersama berkoordinasi dan bersungguh-sungguh dalam upaya cegah tangkal dan pengamanan adanya konflik social di Kabupaten Ketapang. Dan keempat mendeklarasikan tugas pengabdian adalah untuk bangsa, negara dan masyarakat.
Berita acara Deklarasi Apel Besar dalam rangka Kebhinekaan Cinta Damai ditandatangani Drs.H.M.Mansyur M.Si mewakili Bupati Ketapang,Waka Polres Kompol Reza,Simanjuntak,S.Ih MH dan Kapten (inf) Suparno,Pasi Ops Kodim 1203 Ketapang mewakili Dandim 1203 Ketapang.(dra)