KETAPANGNEWS.COM–Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Holtikultura Dinas Pertanian dan Peternakan Ketapang, Akhmad Humaidi mengatakan pihaknya saat ini sudah mengantisipasi agar tidak terjadi alih fungsi lahan persawahan menjadi perkebunan.
Mengenai pengalih fungsian lahan di Persawahan Sentabi Kecamatan Marau, menurut Humaidi merupakan persoalan lama. “Cetak sawah baru sudah diantisifasi agar tidak dialih fungsikan,” katanya,Minggu (23/10).
Dia menjelaskan, waktu pembukaan lahan harusnya memilik perjanjian. Semua pihak terkait yakni pihak desa, camat, Danramil setempat harus ikut dilibatkan. Sehingga saat pembukaan lahan persawahan baru sama-sama bertanggungjawab. Lahan persawahan penting apalagi masyarakat minta dicetakkan.
“Makanya sekarang kita sama ABRI akan mempertahankan fungsi lahan persawahan itu. Kita sudah sepakati dibuatkan perjanjian sama petani pemilik lahan tidak boleh alih fungsi,” ucapnya.
Lanjutnya, kedepan pihaknya sudah mengingatkan agar tidak terjadi lagi alih fungsi lahan. Sehingga ketika sudah dicetakkan kewajiban masyarakat menanam padi, jagung atau tanaman pangan lainnya. Sebab, Pemerintah tidak pernah meminta masyarakat bayar ketika sudah dicetakkan lahan persawahannya.
“Makanya pada pembukaan cetak sawah saat ini sudah kita ingatkan terus jangan sampai mereka untuk menanam sawit atau pohon jabon. Jika lahan persawahan ditanam sawit. Artinya sama saja produksi padi kita tidak bertambah. Pada hal di Ketapang semakin hari manusia dan makanannya bertambah,” ungkapnya.
Ia berharap, kedepan persoalan alih fungsi lahan ini tidak terjadi lagi. Sehingga Ketapang tidak selalu ketergantungan dengan beras infor.
“Kalau beras infor ada, kalau tidak, bisa tak makan nasi. Jadi jangan sampai kebun sawit banyak, duit banyak, tapi beras yang mau dibeli tak ada, mau makan apa,”ujarnya.
Ia menambahkan, saat ini mencari lahan persawahan cukup sulit. Lahan perkebunan sangat sulit dijadikan persawahan. Sedangkan lahan persawahan sangat mudah dijadikan perkebunan.
“Kalau sawit terendam air tidak akan mati. Kalau padi kekeringan air pasti mati,” tambahnya.(absa)