Memutus Mata Rantai Stunting

Dinkes Laksanakan Rembuk Stunting

IMG-20191204-WA0013
Asisten III Setda Ketapang Drs. Heronimus Tanam, ME memberikan sambutan di kegiatan Rembuk Stunting Dinas Kesehatan Ketapang Selasa ( 3/12) di Hotel Aston.

KETAPANGNEWS.COM– Untuk membangun dan memperkuat komitmen dan kebijakan serta arah strategi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Ketapang. Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Ketapang melaksanakan Kegiatan Rembuk Stunting yang dilaksanakan di Hotel Aston Ketapang, Selasa (3/12). Pagi.

Kegiatan tersebut dihadiri Asisten III Setda Ketapang Drs. Heronimus Tanam, ME, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Rustami SKM, M.Kes, Kepala OPD, Camat serta undangan lainya.

Drs. Heronimus Tanam, ME dalam sambutannya mewakili Bupati Ketapang mengatakan, bahwa Stunting masih menjadi salah satu tantangan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), bukan hanya di Kabupaten Ketapang namun juga dibanyak daerah di Indonesia.

” Dalam upaya pencegahan dan penanggulangan stunting, guna peningkatan SDM dan kualitas hidup manusia Indonesia, maka perlu disiapkan sejak awal dimulai sejak masa kehamilan sampai anak-anak, ” Katanya.

IMG-20191204-WA0012
Poto bersama Asisten III Setda Ketapang Drs. Heronimus Tanam, ME, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar, Forkopimda, Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Rustami SKM, M.Kes, Kepala OPD dikegiatan Rembuk Stunting.

Asisten III Setda ini juga menjelaskan bahwa tahun 2030-2040 Indonesia akan memasuki masa, dimana penduduk dengan usia produktif jumlahnya akan lebih besar dibanding dengan usia non produktif.

” Kondisi ini, yang disebut dengan Bonus Demografi, baru akan kita nikmati satu dekade mendatang, dimana proporsi penduduk usia produktif, yaitu usia 65-70 persen dari total penduduk” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa, Stunting bisa menyebabkan kualitas hidup masyarakat menjadi rendah, sehingga rentan miskin. Kemudian kemiskinan akan melahirkan stunting. Begitulah seterusnya. Untuk memutus mata rantai tersebut, diperlukan kerjasama lintas sektoral.

” Pemerintah daerah juga mendorong para kepala desa agar dapat mengalokasikan dana yang ada untuk kegiatan intervensi stunting di Desa masing-masing,” tegasnya.

Drs. Heronimus Tanam, ME berharap agar rembuk stunting dapat menghasilkan pemikiran dan rumusan serta memperkuat komitmen seluruh pemangku kepentingan dalam upaya intervensi, pencegahan dan penanggulangan stunting di Kabupaten Ketapang. Dengan demikian maka Kabupaten Ketapang yang bebas stunting akan tercapai.

Dalam kegiatan tersebut panitia juga menyediakan tim kesehatan untuk pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, kolesterol dan asam urat. selain itu, khusus pengganti snack berbahan karbohidrat, diganti dengan rebusan seperti jagung, ubi jalar dan lain-lain. (Jay/Adv).

Leave a Reply

Your email address will not be published.